CERITA SERAM GURU SD-KU
==================
Kiriman cerita dari Anis
Hai, nie cerita guru SD ku. Sewaktu baru masuk kelas 1 SD, jumlah murid
di kelasku ada 40 orang. Sayang beberapa hari kemudian berkurang satu
orang. Temanku Dodo diberitakan meninggal dunia akibat kecelakaan.
Tragisnya kecelakaan itu bermula ketika si Dodo salah pake baju seragam. Karena takut dimarahi guru, Dodo yang biasa diantar jemput mamanya, nekat pulang sendiri untuk berganti baju tepat beberapa menit menjelang bel berbunyi.
Sekolahku berbatasan langsung dengan jalan raya dengan arus lalu lintas
yang cukup ramai. Untuk anak seusia Dodo itu sangat berbahaya. Benar
aja, beberapa menit kemudian terdengar derit dan dentuman keras dari
depan sekolah. Dodo ditemukan terkapar bersimbah darah. Saat itu guruku
lah yang mengantar nya ke rumah sakit. Sayang dalam perjalanan dodo
menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan guruku.
Enam tahun
kemudian tepatnya setelah ujian kelulusan, alhamdulillah, sekolah ku
meraih nilai terbaik kecamatan dan peringkat 3 kabupaten. Cukup
membanggakan bagi guru dan sekolahku. Malam sebelum rapor dan ijazah
dibagikan, guruku mengecek lagi nilai-nilai dari siswanya. Meringkasnya
kedalam tiap map bertuliskan tiap nama siswa. Tiba-tiba guruku
dikejutkan dengan map bertuliskan nama Dodo.
Dalam map itu ada
ijazah dan rapor yang kosong tidak ada nilainya. Seketika bulu kuduknya
merinding. Antara sadar dan tidak dia melihat dodo berdiri di sudut
ruangan dengan wajah penuh darah seperti memohon kepadanya "Bu, tolong
isi nilai-nilai saya bu". Guruku memekik "Astaghfirullah". Sekejap
kemudian Dodo telah menghilang. Map berisi ijazah dan rapor dodo pun
menghilang. Guruku melanjutkan tugas-tugasnya kembali.
Setelah
selesai, beliau menghitung jumlah mapnya untuk memastikan tidak ada map
yang tertinggal. Betapa terkejutnya, map itu berjumlah 40, padahal
seharusnya 39. Barangkali salah menghitung, dia ulangi kembali, tapi
jumlahnya masih tetap 40. Dia ulangi lagi, masih juga 40. Akhirnya dia
putuskan meninggalkan map-map itu. Toh tugas-tugasnya udah rampung.
Esok harinya waktunya membagikan map-map itu kepada murid-murid. Sesuai
dengan jumlah muridnya 39. Pas,tidak ada sisa. Tidak ada map Dodo.
Guruku bernafas dengan lega. Sepulang dari sekolah, beliau menyempatkan
diri berziarah ke makam muridnya, Dodo.
0 comments:
Post a Comment