Kisah Mistis di Balik Syuting Film Rumah Kentang 88
Saat diumumkan kalau rumah produksi Hitmaker Studios akan menggarap
layar lebar Rumah Kentang di lokasi sebenarnya, tim 21cineplex seakan
tergelitik untuk meliput bagaimana suasana syuting dari film horor
terbaru garapan sutradara Jose Poernomo itu. Kemarin (26/) sore, kami
akhirnya mendapat kesempatan untuk
berkunjung ke lokasi syuting Rumah Kentang di kawasan Dharmawangsa,
Jakarta Selatan, yang berkesan sangat misterius itu.
Fenomena
misteri rumah kentang memang sudah terdengar sejak lama. Menurut
sejarah, di rumah yang berlokasi di jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan
ini, pernah terjadi peristiwa anak kecil yang terjatuh ke dalam kuali
yang sedang digunakan untuk merebus kentang hingga tewas. Sejak saat
itulah rumah tersebut terkadang beraroma kentang sekaligus terdengar
suara hantu anak kecil.
Ki Kusumo selaku salah satu pemain di
film tersebut menyatakan, lokasi asli yang digunakan untuk Rumah Kentang
ini sangat angker. Dirinya bahkan sempat berinteraksi dengan mahluk
gaib penghuni rumah tersebut dan mengatakan merasa terganggu dengan
kegiatan syuting itu.
"Tempat ini mistik banget meskipun
terlihat biasa aja. Di sini ada aura kesakitan dan amarah yang sangat
besar, saya juga nggak ngerti kenapa mesti syuting di tempat aslinya. Di
rumah ini roh anak kecil dan beberapa mahluk lainnya, tapi yang paling
ingin menunjukkan diri ya si hantu anak kecil itu. Dia nggak suka
diganggu dan suruh kita cepat pergi dari sini, kalau tidak dia akan buat
kita celaka," pungkas Ki Kusumo, yang berperan sebagai Hadi di film
Rumah Kentang.
Keterangan dari Ki Kusumo itu ternyata benar
adanya, aktor utama pria di film Rumah Kentang yaitu Gilang Dirgahari,
sempat merasakan hal aneh ketika sedang berada di kamar mandi. Walau
mengaku agak penakut dengan hal-hal yang berbau mistis, Gilang akhirnya
rela mengambil peran di film horor, lantaran ingin sesuatu yang
menantang dalam perjalanan karir beraktingnya. Seperti diketahui, Gilang
sebelumnya sempat bermain di film drama berjudul Xia Aimei garapan
sutradara Alyandra.
"Jujur gue nyium bau kentang pas buang air
kecil tadi. Aromanya itu seperti bau kentang yang baru dicuci. Gue mulai
ngerasin rumah ini angker setelah nyium bau kentang tadi. Film Rumah
Kentang menjadi suatu tantangan tersendiri buat gue karena gue biasanya
kan isi program komedi tapi di sini gue harus serius, semoga penonton
nanti pada suka," ucap Gilang.
Melihat kondisi rumah yang
angker tersebut, Jose Poernomo selaku sutradara yang sangat
berpengalaman di film horor ternyata memiliki tip-tip untuk menghindari
kejadian yang tidak diinginkan selama proses syuting berlangsung. Jose
juga menghindari syuting pada hari Jumat karena menurut penduduk
sekitar, pada saat itu hantu rumah kentang sering menampakkan diri.
Selain itu, Jose yang sebelumnya sempat melakukan riset tentang rumah
kentang untuk film Jelangkung (2001) menyatakan, ingin mengembalikan
tren atmospheric horror seperti pada tahun 2001-2002 setelah terlalu
menjamurnya layar lebar horor komedi seksi belakangan ini. Di film Rumah
Kentang, Jose merasa tertantang untuk bisa menampilkan gambar yang
indah meskipun bentuknya hanya berupa rumah tua.
"Selama
syuting film horor gue nggak pernah ngalamin kejadian-kejadian mistis
sih, karena gue selalu ada di departemen kamera yang ada 6 sampai 7
orang di dekat gue. Peristiwa mistis justru selalu terjadi di make up
artis dan pemeran setannya sendiri. Kita wanti-wanti agar mereka jangan
sendiri kalau lagi tidur, gue kan bikin film horor nggak cuma sekali,"
celetuk Jose.
"Kita ingin kembalikan tren atmospheric horror
dan nggak ngaget-ngagetin tiap 5 menit. Dulu kita ramai dengan genre itu
seperti film Jelangkung, Angker Batu, dan Kuntilanak, tapi sekarang
sudah nggak ada lagi sementara Hongkong, Korea, serta Thailand semakin
keren padahal sebelumnya kita sejajar lho. Saya tahu ini nggak mudah,
tapi setidaknya kita berusaha tampilkan film horor yang berkualitas
untuk penonton," tambahnya.
Film Rumah Kentang menceritakan
tentang 2 orang gadis yang harus bertahan hidup setelah kedua
orangtuanya wafat. Karena mereka tidak mampu untuk membayar uang
kontrakan, keduanya akhirnya tinggal di sebuah rumah warisan sang ibu
yang berada di kawasan cukup elit di Jakarta Selatan. Rumah itu awalnya
direncakan untuk investasi, namun entah mengapa tidak pernah laku
terjual. Sejak saat itulah keduanya mengalami hal-hal yang ganjil ketika
mendiami rumah tersebut.
Film yang dibintangi oleh Shandy
Aulia, Tasya Kamila, Gilang Dirgahari, Medina dan Ki Kusumo
0 comments:
Post a Comment