##Lift di Kantorku##
Sudah beberapa minggu ini Lift di kantorku rusak. Tentu saja ini
membuat aku harus naik melalui tangga menuju lantai 2 dimana ruanganku
berada. Setiap hari aku terbiasa tiba di
kantor jam 7 pagi. Disaat itu biasanya hanya ada aku, satpam,
maintenance dan cleaning service yang baru tiba di kantor. Namun hari
itu menjadi hari yang berbeda untuk diriku.
Jam 06.50
Aku pandangi pintu basement dari tempat parkiran motor. Pintu dan
dinding basement memang terbuat dari kaca tembus pandang. Biasanya ada
satpam yang berdiri di dalam ruangan itu. Namun tak kutemukan seorangpun
disana. Aku melangkah santai menuju ke pintu masuk Lift. Lift di
kantorku memiliki 2 buah pintu yang berseberangan. Satu menghadap ke
timur, dan lainnya menghadap ke barat. Jika masuk dari basement dan
lantai 1 maka harus melalui pintu timur, dan keluar menuju ruanganku di
lantai 2 melalui pintu barat.
Saat hampir mencapai anak tangga
yang berada di samping Lift, tiba-tiba terdengar suara bunyi menyusul
pintu Lift yang terbuka dengan sendirinya tanpa seorangpun kulihat
memencet tombol. “Wah, kebetulan.” Pikirku senang. Mungkin Lift sudah
selesai diperbaiki. Aku segera masuk ke dalam Lift tanpa rasa curiga
sedikitpun.
Aku berdiri menghadap pintu barat (pintu menuju
lantai 2). Perlahan-lahan pintu Lift menutup dan bergerak naik.
Bersamaan dengan itulah aku merasakan aura yang berbeda berasal dari
belakangku. Seperti ada yang berdiri di balik tubuhku. Aku menoleh
sedikit ke belakang. Dan benar!!! Kulihat sosok perempuan berdiri
mengenakan handless dress warna putih selutut. Rambut tergerai
sepunggung, kulit pucat kebiruan, kepala yang agak tertunduk. Namun yang
paling mengagetkanku adalah kaki perempuan ini terbalik. Telapak
kakinya bukan ke arah depan, melainkan ke belakang. Baru kali ini
kutemukan mahkluk dengan bentuk kaki yang aneh.
Dia yang semula
berdiri diam menghadap ke arah pintu timur perlahan bergerak melayang
ke arahku tanpa membalikkan tubuhnya. Iya…dia melayang mundur! Aku tidak
dapat berkata apa-apa kala itu. Lidahku kelu dan persendianku seakan
kaku tak dapat digerakkan. Oh Tuhan, perempuan ini semakin mendekatiku.
Dengan jarak hanya beberapa centimeter, tubuhnya seolah semakin
bertambah tinggi di hadapanku. Beruntunglah pintu Lift sebelah barat
terbuka dan aku langsung menghambur keluar dari sana. Tak kuperhatikan
lagi apa yang terjadi di belakangku. Aku langsung melangkah tergesa
menuju meja kerjaku. Sambil berharap ada rekan kerja yang sudah datang.
Jam 09.00
“Pak Erwin, lagi ngapain? Emang Lift nya rusak lagi?” aku bertanya
keheranan melihat pak Erwin-maintenance staff-yang sedang berjongkok
membongkar pintu mesin Lift. “Lho, kan memang Lift udah beberapa minggu
ini rusak mbak. Saya baru coba pasang sparepartnya pake sparepart yang
tadi di kasih bagian Purchasing. Mudah-mudahan cocok. Kalo enggak cocok
ya terpaksa nunggu sparepart yang lainnya.” Jelas pak Erwin sambil sibuk
mengutak-atik mesin Lift. “Tadi pagi sempat nyala kok, Pak.” laporku.
Pak Erwin langsung memandangiku dengan kening berkerut, “Nyala? Nyala
gimana?” tanya-nya kebingungan. “Iya nyala. Liftnya nyala.” Ujarku
ngotot. “Saya itu dari jam 6.30 sudah ada di kantor. Seperti biasa saya
cek seluruh gedung termasuk Lift ini. Dan saya yakin kalo Lift ini tidak
berfungsi, mbak. Bahkan sparepartnya saja baru saya terima dari
Purchasing. Makanya saya sekarang coba perbaiki. Siapa tau bisa bener.”
Jawab Pak Erwin tanpa memperdulikan kekagetanku atas penjelasan dia
barusan. Akhirnya aku permisi meninggalkan Pak Erwin dengan perasaan
yang tidak karuan. Wah, ini yang kedua kalinya aku mengalami hal yang
kurang menyenangkan di dalam Lift.
Di bawah Ini adalah foto
Lift di kantorku. seperti yang terlihat, tombol Lift dalam kondisi mati.
Bila Lift dapat difungsikan, maka tombol Lift akan selalu menyala merah
0 comments:
Post a Comment