Friday, January 25, 2013

Inilah Novel yang 'Meramal' Kecelakaan Titanic

suara miaw
Inilah Novel yang 'Meramal' Kecelakaan Titanic
Tragedi tenggelamnya sebuah kapal yang bernama
"Titanic", seolah-oleh telah diramalkan dalam sebuah
novel yang terbit 15 tahun sebelumnya. Bahkan, banyak
persamaannya, ntah itu hanya kebetulan belaka, yang
jelas hal ini mengandung sebuah misteri di dalamnya.
"The Wreck of The Titan", sebuah judul novel karya
Morgan Robertson, yang menceritakan malapetaka
tenggelamnya sebuah kapal raksasa bernama "Titan". Lalu
bagaimana kemiripan kapal Titan dalam karya fiksi
tersebut dengan Titanic? Dan bagaimana pula karya
tersebut bisa dibilang merupakan ramalan tenggelamnya
Titanic?
Pertanyaan demi pertanyaan tak kunjung habisnya.
Pastinya, dalam novel tersebut terdapat sejumlah
kemiripan antara kapal yang bernama Titan dengan
Titanic, antara lain spefikasi kapal yang nyaris mirip, yaitu
sbb :
- Jumlah baling-baling ada 3 pada Titan, demikian pula
dengan Titanic
- Panjang kapal Titan yaitu 800 kaki, sedangkan Titanic
882 kaki
- Jumlah penumpang sebanyak 2500 pada Titan, Titanic
2224 penumpang
- Bagian kapal yang rusak ketika mengalami kecelakaan
adalah sama-sama bagian kanan depan
- Saat terjadinya malapetaka, sama-sama terjadi di
bulan April. Tepatnya, Titanic tenggelam pada tanggal 14
April 1912.
Tidak hanya itu saja, sebenarnya nama kapal pun hanya
beda tipis saja, tinggal ditambah dua huruf "i & c" pada
akhiran kapal dalam karya fiksi Robertson, Titan, maka
jadilah Titanic.
Namun, dari sejumlah kesamaan tersebut, terdapat pula
beberapa perbedaan. Titan, dalam novel tersebut
tenggelam ketika kembali dari New York, setelah
berkunjung 3 kali. Sedangkan, Titanic tenggelam pada saat
pelayaran perdananya menuju ke New York.
Novel karya Morgan Robertson tersebut terbit pada tahun
1898, sedangkan Titanic tenggelam 14 tahun kemudian di
tahun 1912. Pada saat Robertson menulis novelnya, belum
ada teknologi yang dapat membuat kapal sebesar Titan,
dan hal ini sudah barang tentu merupakan hasil
imajinasinya.
Robertson pun menggambarkan kesombongan manusia
yang menyebut kapal tersebut tidak dapat tenggelam,
hingga Titan hanya menyediakan 24 sekoci penyelamat
untuk 2500 penumpangnya. Hal yang sama juga terjadi
pada Titanic, begitu yakinnya Titanic tak dapat
tenggelam, hingga pemilik kapal hanya menyediakan 20
sekoci penyelamat untuk 2224 penumpang, atau hanya
separuh dari jumlah sekoci yang dibutuhkan.
Adakah dari calon penumpang Titanic yang sebelumnya
pernah membaca novel tersebut, lalu berpikir bahwa novel
tersebut merupakan sebuah pertanda yang tidak baik? Lalu
kemudian membatalkan perjalanannya di menit-menit
terakhir? Bisa jadi ada, mungkin juga tidak.
Apakah novel Morgan Robertson ini merupakan sebuah
ramalan? Atau hanya kebetulan belaka? Penilaian tidak
akan ada habis tentunya. Sebuah misteri yang tak pernah
terungkap, dapat dipetik untuk menjadi pelajaran yang
sangat berharga.

suara miaw / Author & Editor

Aku adalah apa yang aku pikirkan

0 comments:

Post a Comment

Coprights @ 2016, Edited By Taufiq Nugraha| Templatelib