Sunday, September 28, 2014

Lift di Kantorku

suara miaw
Lift di Kantorku


Sudah beberapa minggu ini Lift di kantorku rusak. Tentu saja ini membuat aku harus naik melalui tangga menuju lantai 2 dimana ruanganku berada. Setiap hari aku terbiasa tiba di kantor jam 7 pagi. Disaat itu biasanya hanya ada aku, satpam, maintenance dan cleaning service yang baru tiba di kantor. Namun hari itu menjadi hari yang berbeda untuk diriku.

Jam 06.50

Aku pandangi pintu basement dari tempat parkiran motor. Pintu dan dinding basement memang terbuat dari kaca tembus pandang. Biasanya ada satpam yang berdiri di dalam ruangan itu. Namun tak kutemukan seorangpun disana. Aku melangkah santai menuju ke pintu masuk Lift. Lift di kantorku memiliki 2 buah pintu yang berseberangan. Satu menghadap ke timur, dan lainnya menghadap ke barat. Jika masuk dari basement dan lantai 1 maka harus melalui pintu timur, dan keluar menuju ruanganku di lantai 2 melalui pintu barat.

Saat hampir mencapai anak tangga yang berada di samping Lift, tiba-tiba terdengar suara bunyi menyusul pintu Lift yang terbuka dengan sendirinya tanpa seorangpun kulihat memencet tombol. “Wah, kebetulan.” Pikirku senang. Mungkin Lift sudah selesai diperbaiki. Aku segera masuk ke dalam Lift tanpa rasa curiga sedikitpun.

Aku berdiri menghadap pintu barat (pintu menuju lantai 2). Perlahan-lahan pintu Lift menutup dan bergerak naik. Bersamaan dengan itulah aku merasakan aura yang berbeda berasal dari belakangku. Seperti ada yang berdiri di balik tubuhku. Aku menoleh sedikit ke belakang. Dan benar!!! Kulihat sosok perempuan berdiri mengenakan handless dress warna putih selutut. Rambut tergerai sepunggung, kulit pucat kebiruan, kepala yang agak tertunduk. Namun yang paling mengagetkanku adalah kaki perempuan ini terbalik. Telapak kakinya bukan ke arah depan, melainkan ke belakang. Baru kali ini kutemukan mahkluk dengan bentuk kaki yang aneh.

Dia yang semula berdiri diam menghadap ke arah pintu timur perlahan bergerak melayang ke arahku tanpa membalikkan tubuhnya. Iya…dia melayang mundur! Aku tidak dapat berkata apa-apa kala itu. Lidahku kelu dan persendianku seakan kaku tak dapat digerakkan. Oh Tuhan, perempuan ini semakin mendekatiku. Dengan jarak hanya beberapa centimeter, tubuhnya seolah semakin bertambah tinggi di hadapanku. Beruntunglah pintu Lift sebelah barat terbuka dan aku langsung menghambur keluar dari sana. Tak kuperhatikan lagi apa yang terjadi di belakangku. Aku langsung melangkah tergesa menuju meja kerjaku. Sambil berharap ada rekan kerja yang sudah datang.

Jam 09.00

“Pak Erwin, lagi ngapain? Emang Lift nya rusak lagi?” aku bertanya keheranan melihat pak Erwin-maintenance staff-yang sedang berjongkok membongkar pintu mesin Lift. “Lho, kan memang Lift udah beberapa minggu ini rusak mbak. Saya baru coba pasang sparepartnya pake sparepart yang tadi di kasih bagian Purchasing. Mudah-mudahan cocok. Kalo enggak cocok ya terpaksa nunggu sparepart yang lainnya.” Jelas pak Erwin sambil sibuk mengutak-atik mesin Lift. “Tadi pagi sempat nyala kok, Pak.” laporku. Pak Erwin langsung memandangiku dengan kening berkerut, “Nyala? Nyala gimana?” tanya-nya kebingungan. “Iya nyala. Liftnya nyala.” Ujarku ngotot. “Saya itu dari jam 6.30 sudah ada di kantor. Seperti biasa saya cek seluruh gedung termasuk Lift ini. Dan saya yakin kalo Lift ini tidak berfungsi, mbak. Bahkan sparepartnya saja baru saya terima dari Purchasing. Makanya saya sekarang coba perbaiki. Siapa tau bisa bener.” Jawab Pak Erwin tanpa memperdulikan kekagetanku atas penjelasan dia barusan. Akhirnya aku permisi meninggalkan Pak Erwin dengan perasaan yang tidak karuan. Wah, ini yang kedua kalinya aku mengalami hal yang kurang menyenangkan di dalam Lift.

suara miaw / Author & Editor

Aku adalah apa yang aku pikirkan

0 comments:

Post a Comment

Coprights @ 2016, Edited By Taufiq Nugraha| Templatelib