Monday, February 4, 2013

Indera Keenam di Kalangan Keluargaku

suara miaw
Indera Keenam di Kalangan Keluargaku


Hai, namaku Lia. Baru pertama kali baca di blog ini terus kepikiran buat ikutan sharing cerita. Kata beberapa anggota keluargaku, karena kakekku bisa interaksi sama yang gak keliatan (kayak ustad Solehpati di mister Tukul) hampir semua sodaraku jadi punya kelebihan (indera keenam) yang berbeda2...

Kakakku, cuman bisa ngerasain doang. Dia tau mana daerah yang ada penghuninya, tau kalau ada setan di sekeliling dia, dll. Adekku sering ketempelan (hampir mirip kesurupan). Pernah dia sampe ngurung diri di kamar berhari-hari dan gak mau omong apapun, sampe tiba-tiba ngamuk kalau dia lagi marah. Katanya tetanggaku, karena kalau dia lagi marah, dia selalu diem aja gak mau omong dan pikirannya kosong makanya gampang disusupi setan. Kalau aku sering banget deja vu lewat mimpi. Kadang mimpi lagi di tempat A, dan beberapa hari kemudian aku beneran pergi kesitu dan suasana ampe jalan ceritanya persis sama kayak di mimpiku.

Cerita serem ini juga aku alami di mimpiku. Ini salah satunya ya... Kira - kira 3 tahun yang lalu, sepupuku meninggal kecelakaan. Dia dan aku emang deket banget. Dan waktu itu dia tewas mengenaskan (tertabrak truk dan kelindas ban truk tepat di kepalanya).

Beberapa hari setelah dia meninggal, aku mimpi aneh tentang dia. Di mimpi aku sedang ditarik dia menuju ke gedung bertingkat. Wujudnya udah bukan kayak sepupuku tapi kayak kuntilanak. Pake baju putih panjang yang lusuh. Badannya lusuh, kuku panjang2, rambut acak2an dan menutupi mukanya. Dia membawaku ke tingkat paling atas dan terus–terusan mendorongku ke bawah. Aku jelas aja menolak dan berusaha menghindari dia.

Aku lalu bertanya sama dia "Kamu kenapa mau jorokin aku ke bawah? Salahku sama kamu apa?". Tiba-tiba aja dia mendongak ke arahku. Mukanya putih pucat, matanya merah sayu, bener–bener seperti mayat hidup. Dia jawab "Aku kesepian. Di sana aku sendirian. Kamu sayang sama aku khan? Ayo temanin aku!". Selesai jawab, lagi–lagi dia berusaha mendorong aku ke bawah. Spontan, aku berteriak–teriak meminta dia buat berhenti mendorongku. Aku menangis. Ketika dia tahu aku menangis, dia berhenti mendorongku.

Aku omong lagi ke dia "Vin, urusanku di dunia ini belum selesai. Tolong, jangan ajak aku buat nyusul kamu sekarang. Aku juga belum nunjukin bakti aku di dunia buat orangtuaku. Aku emang sayang sama kamu. Suatu saat pasti aku nyusul kamu. Pasti aku nyusul kamu di surga kalau udah waktunya aku dipanggil yang Kuasa. Tenang aja, aku bakal sering doain kamu biar gak kesepian". Dia lalu melepaskan tangannya dari badanku. Dia cuman tersenyum, senyum yang persis sama kayak waktu dia masih hidup.

Habis itu aku langsung bangun dari tidurku. Butuh waktu sampe berjam–jam buat nenangin diriku akibat efek dari mimpi buruk itu. Siangnya aku ceritain mimpi itu ke orangtuaku. Kata orangtuaku itu bukan Vina (sepupuku yang meninggal) tapi jin, niatnya pengen cari korban. Orangtuaku bersyukur banget waktu aku bisa menolak ajakannya, apalagi waktu aku bilang kalau kelak bakal nyusul di surga kalau udah saatnya. Katanya jawabanku udah tepat buat ngusir jin itu. Gak tau itu beneran jin atau gak.

Sekian ceritaku, mohon kritik dan sarannya ya. Maaf kalau ceritanya kurang serem atau ribet.

suara miaw / Author & Editor

Aku adalah apa yang aku pikirkan

0 comments:

Post a Comment

Coprights @ 2016, Edited By Taufiq Nugraha| Templatelib